Minggu, 16 Februari 2020

PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK

Prototype

Prototipe merupakan penafsiran produk yang dapat diklasifikasikan melalui dua dimensi yaitu dimensi yang pertama adalah tingkat dimana sebuah prototipe merupaka bentu fisik Dimens kedua   adala tingkata dimana   sebuah prototipe merupakan prototipe yang menyeluruh. Prototipe yang menyeluruh mengimplementasikan sebagian besar atau semua atribut dari produk. Prototipe menyeluruh merupakan prototipe yang diberikan kepada pelanggan untuk mengidentifikasi kekurangan dari desain sebelum memutuskan diproduksi.


B.  Tahapan – Tahapan Pembuatan Prototype Produk

Setiap  tahapan  dalam  prosepengembangan  konsep  melibatkan  banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan : model hanya bentuk”  dapat ditunjukkan pada pelanggan untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis.
Berikut tahapan prototype:

1)       Pendefinisian produk

merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.
2)       Working model

Working model tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa.
3)       Prototipe rekayasa (engineering prototype)

Prototiprekayasa  ini  dibuat  untuk  keperluan  pengujian  kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi.
4)       Prototipe produksi (production prototype)


bentuknya dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
5)       Qualified production item

dibuadalam  skala  penuh  berfungssecara  penuh  dadiprodukspada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum.
6)       Model

merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (looklikemodels). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan  skalyang  diperbesar1:1atau  diperkecil  untuk  memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user  (Eris Kusnadi, 2007).


C Kegunaan Prototype

Dalam proyek pengembangan produk, prototipe digunakan untuk empat tujuan yaitu:
1)  Pembelajaran

Prototipe sering digunakan untuk membuat dua tipe pertanyaan "akankah dapat bekerja?" dan "sejauh mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?" saat harus menjawab pertanyaan semacam ini, prototipe dilakukan sebagai alat pembelajaran.
2)     Komunikasi

Prototipe memperkaya komunikasi dengan manajemen puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan dan investor. Hal ini benar karena sebuah gambar, alat tampil tiga dimensi dari produk lebih mudah dimengerti dari pada penggambaran verbal, bahkan sebuah sketsa produk sekalipun.
3)     Penggabungan

Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen dari produk bekerja bersamaan seperti yang diharapkan. Prototipe fisik menyeluruh paling efektif sebagai alat penggabung dalam proyek pengembangan produk


karena prototipe ini membutuhkan perakitan dan keterhubungan fisik dari seluruh bagian dan sub-assembly yang membentuk sebuah produk.
4)     Milestones

Dalam tahap pengembangan produk berikutnya, prototipe digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa produk yang telah mencapai tingkat kegunaan yang diinginkan. Prototipe milestones menyediakan hasil nyata memperlihatkan kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan jadwaI.


D.  Produk Barang dan Jasa

Pengertian produk menurut Alma (2004:139) adalah seperangkat atribut baik  berwujud  maupun  tidak  berwujud,  termasuk  didalamnya  warna,  harga, nambaik  pabrik,  nama  baik  toko  yang  menjual  (pengecer),  dan  pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.
Menurut Kotler dan Armstrong dalam Ginting (2011:90), pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk dalam arti yang luas mencakup komponen fisik, jasa, orang, organisasi, gagasan, atau gabungan dari semuanya.
Menurut  Alma  (2004:141),  ada  beberapa  tingkatan  produk,  sedangkan

untuk tiap tingkatan ada nilai tambahnya. Pembagian tingkatan produk sebagai berikut:
1.     Produ utam ata inti   (cor benefit adala produ yang   manfaat sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk atau yang paling dasar dari produk adalah manfaat inti. Contohnya dalam bisnis makanan dan minuman.
2.     Produ generik   (generic   product)   adala produ dasa yang   mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi) atau bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. Produk makanan dan minuman yang sudah terkenal biasanya mempunyai merek tertentu, sehingga merek tersebut akan selalu mudah diingat oleh konsumen.


3.     Produk harapan (expected product) adalah produk formal yang ditawarkan pada konsumen dengan berbagai atribut dan kondisinya layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
4.    Produ makana da minuma (foo  beverage yang   dibel wajib

mengutamakan  mutu,  kualitas,  kebersihan,  dan  jaminan  kehalalan  yang dapat dipertanggung jawabkan kepada konsumen.
5.     Produk pelengkap (augmented product) adalah berbagai atribut produk yang mendapat tambahan pelengkap meliputi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing. Produk makanan dan minuman yang dijual juga harus disertai  dengan  jaminan.  Hal  ini  bertujuan  agar  konsumen  lebih  yakin dengan produk tersebut.
6.     Produk potensial  (potential  product) adalah  segala macam  tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang. Produk makanan dan minuman yang sudah ada dikembangkan lagi sesuai dengan permintaan konsumen dan penambahan daerah pemasaran.


E.   Kelebihan dan Kekurangan Produk dan Jasa

Kelebihan dari produk antara lain:

-    Menghasilkan produk dalam bentuk fisik.

-    Memiliki alur proses produksi yang jelas. Kekurangan dari produk antara lain:
-    Membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk.

-    Membutuhkan tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang.

-    Membutuhkan  banyak  karyawan  sehingga  menghemat  menambah  beban pengeluaran untuk komponen gaji.
Kelebihan dari jasa antara lain:

    Tidak membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk.

    Tidak membutuhkan tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang.

      Tidak membutuhkan banyak karyawan sehingga menghemat pengeluaran untuk komponen gaji.


Kekurangan dari jasa antara lain:

    Tidak menyediakan produk dalam bentuk fisik.

    Jasa yang ditawarkan bisa berbeda-beda antar konsumen.

    Membutuhkan promosi berupa testimoni konsumen sebanyak-banyaknya.



F.    Pemetaan Keberagaman Produk dan Jasa

Salah satu peluang pasar dapat dilihat dengan cara mengamati konsumen, focus pengamatannya meliputi :
-    Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan  konsumen ?

-    Berapa banyak yang mereka butuhkan ?

-    Kualitas yang mana yang paling tepat ?

-    Berapa banyaknya ?

Cara dalam merekayasa produk barang dan jasa agar diminati oleh konsumen, diantaranya
-    Jenis-jenisnya diperbarui

-    Kualitasnya dibeda-bedakan dan ditingkatkan

-    Model dan desainnya bermacam-macam dan dibedakan

-    Kemasan,  warna,  bentuk,  ukuran,  standart,  merek  dibuat  sedmikian  rupa sehingga lebih menarik.
Pengembangan  produk  merupakan  rangkaian  aktivitas  yang  dimulai  dengan

analisa perpepsi dan peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk, diantaranya :
a Pemasaran

Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah menfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.
b Perancangan (Desain)


Fungsperancangamemegang  peranan penting  dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomics, user interface).
c.   Manufaktur

Fungsmanufaktur terutama bertanggung  jawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini mencakup pembelian, instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan produk  dalam  suatu  perusahaan  umumnya  melalui  6  tahapan  proses, yaitu sebagai berikut :
1)    Fase 0 : Perencanaan Produk : Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai zero fase” karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk actual.
2)    Fase 1 : Pengembangan Konsep : Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternative konsep-konsep produk dibangkitkan dan dieveluasi, dan satu  atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.
3)    Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem : Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen.
4 Fase 3 : Perancangan Detail : Fase perancangan detail mencakup

spesifikasi  lengkap  dari  bentukmaterialdan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok.
5)    Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan : Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk.
6 Fase 5 : Produksi Awal : Pada fase produksi awal, produk dibuat

dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih  tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya.  Peralihan  dari  produksi  awal  menjadi  produksi


sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik pada masperalihan  ini,  produk  diluncurkan  dan  mulai  disediakan untuk didistribusikan.


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Desain Produk

Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai berikut :

a Fungsi Produk

Setiap  produyang  akan  dihasilkan  mempunyai  fungsi  atau  kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk.
b Standar dan Spesifikasi Desain

Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari :

1 Sambungan-sambungan

Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.
2 Bagian

Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung   denga bagia lainnya,   sehingga   apabila   disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat
3 Bentuk

Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
4 Ukuran

Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian bagian produsecara keseluruhan.
5 Mutu

Mutu   suatu   produk   haru disesuaika menuru fungs produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
6 Bahan


Apabila produk yang  akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik,  maka  bahan  yang  dipergunakan  pun  harudapat  menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.
7 Warna

Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai  ciri dakesukaan yang  khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.
c.   Tanggungjawab Produk

Salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut.
d Harga dan Volume

Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat  berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasarkan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula.
e Prototype

Prototype  merupakan  model  produk  yang  pertama  yang  akan  dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dar pengujia prototype   tersebut,   apabil lulu uj cob mungkin

memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk.


G.  Proses Kerja Pembuatan Prototype

Rancangan  proses  harus  didefinisikan  terlebih  dahulu  dengan  cermat karena  rancangan  proses  ini  memiliki  dampak  berjangka  panjang  terhadap


kinerja proses, termasuk efesiensi, evektifitas, dan produktivitas sistem. Namun demikian, desain proses ini harus singkron dengan tipe produk atau jasa yang akan dihasilkan. Desain produk (Product Design) menetapkan jenis bahan yang lebih baik digunakan untuk membuat suatu produk, menentukan standar dan batas toleransi serta dimensinya, menggambarkan penampilan produk, sekaligus menetapkan standar kinerja produk yang bersangkutan.
Desain jasa (Service Design) menetapkan bentuk penampilan fisik, gaya, manfaat kenikmatan, dan manfaat psikollogis yang akan diterima oeh pelanggan yang memakai jasa yang bersangkutan. Dengan keadaan dan sifat seperti yang dikemukakan di atas, suatu desain akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap mutu suatu produk atau jasa.
Agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1 Selaraskan karakteristik produk atau jasa dengan persyaratan kebutuhan pelanggan.
2 Penuhi  persyaratan  kebutuhan  pelanggan  secara  paling  sederhana  dan murah.
3 Kurangi waktu yang diperlukan untuk mendesain suatu produk atau jasa baru.
4 Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat dikerjakan (Russel dan Tailor 2000).


Strategi Proses Desain

Dilihat dari sudut strategis, desain mendefinisikan pelanggan sasaran perusahaan dan juga perusahaan pesaingnya. Untuk dapat menhasilkan desain yang baik, desain harus memaksimalkan pemanfaatan kompetensi inti perusahaan. kompetensi ini pada dasarnya merupakan kapasitas atau kemampuan personil perusahaan untuk melakukan sesuatu berdasarkan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dimilikinya.
Kemampuan personil perusahaan dapat dilihat menurut apa yang sekarang

ini dikuasi dan diterapkan, kapasitas potensial yang dimiliki sekarang, dan kapasitas potensial di masa yang akan datang. Kapasitas itu merupakan wujud keseimbangan antara pemikiran kritis dan pemikiran bersifat membangun (yang


memperhatikan kompleksitas pengolahan) serta tingkatan pengembangan dan aspirasi pribadi.
Teknik manufaktur merupakan ilmu yang berkaitan dengan produksi yang meliputi:
-    Desain produk (perancangan produk);

-    Desain proses produksi (perancangan proses produksi)

-    Manajeme produks pengelolaa siste manufaktu (Laksana,

2016)



H.  Tahapan Kegiatan Desain Produk

Dalam merencanakan suatu produk, seorang product designer harus melakukan tahapan – tahapan sebagai berikut :
1)  Memformulasikan hasil marketing research

Adapun  yang  menjadi  titik  tolak  dalam  tahapan  kegiatan  Desain  Produk adalah    riset    pemasaran.    Untuk    mengetahui    produk    yang    diinginkan pelanggan,  product  designer  dapat  memperoleh  data  dari  riset  pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul betul baru maupun untuk produk yang sudah ada. Pengembangan  suatu  riset  dalam  perusahaan  akan  menghasilkan  sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan.
2)  Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan

Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya : tenagkerja,  mesin   mesin,  peralatan  penunjang  dan  perkakas  lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin.
3)  Membuat sketsa

Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.


4)  Membuat gambar kerja

Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain  Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar  kerjjugdiperlihatkan  bahan   bahan  yang  akan  dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.






Tugas Individu

Buat satu kemasan produk dan jelaskan bagaimana langkah-langkah pembuatannya



Tugas Kelompok

1)  Lakukan  wawancara  terhadap  tiga  orang  pengusaha  di  bidang  produksi, amati dan catat langkah-langkah dalam pembuatan produk tersebut!
2)  Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan di depan kelas



Job Sheet


NO

NAMA PRODUK
ALAT YANG DIGUNAKAN
BAHAN YANG DIBUTUHKAN
CARA PEMBUATAN

GAMBAR
1.





2.





3.